PERAN KECERDASAN BUATAN DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

 

PERAN KECERDASAN BUATAN DALAM TRANSFORMASI PENDIDIKAN DI ERA DIGITAL

 


 

Dosen Pengampu:
Bapak Moh.Hafid, M.Pd.I

Disusun oleh:
Nama: Aimelda Rosa Wulandari
NIM: 2023301049

Kelas: b1 SMT 4

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS IBRAHIMY

SUKOREJO SITUBONDO

2025

 

 

KATA PENGANTAR

 

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Kecerdasan Buatan dalam Transformasi Pendidikan di Era Digital”. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan wawasan tentang bagaimana kecerdasan buatan (AI) berperan dalam mengubah lanskap pendidikan modern, serta manfaat dan tantangan yang dihadapinya.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, kami banyak menerima bantuan, bimbingan, serta masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-teman, serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dalam memahami perkembangan AI dalam dunia pendidikan serta mendorong pemanfaatan teknologi ini secara bijak dan efektif. Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang pendidikan.

 

 

Banyuwangi, 27 Maret 2025

 

 

Penulis

 

 

 

DAFTAR ISI

JUDUL. i

KATA PENGANTAR. ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN.. iv

BAB II KAJIAN TEORI v

BAB III PEMBAHASAN.. vi

3.2 Tantangan Implementasi AI dalam Pendidikan. viii

3.3 Prospek Penggunaan AI dalam Pendidikan di Masa Depan. ix

BAB IV PENUTUP. xii

4.1 Kesimpulan. xii

4.2 Saran. xii

DAFTAR PUSTAKA.. xiv

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Salah satu inovasi teknologi yang berkembang pesat dan berpotensi mengubah cara kita belajar dan mengajar adalah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). AI memungkinkan otomatisasi berbagai proses pembelajaran, membantu personalisasi pendidikan, serta meningkatkan efisiensi administrasi sekolah dan universitas (Luckin, 2018). Dengan penerapan AI, sistem pendidikan dapat lebih adaptif dalam menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan setiap individu.Perubahan digital ini semakin terasa terutama setelah pandemi COVID-19, di mana pembelajaran daring menjadi solusi utama dalam mempertahankan proses pendidikan. AI berperan dalam meningkatkan pengalaman belajar daring melalui teknologi seperti chatbot pembelajaran, sistem pembelajaran adaptif, serta analisis big data untuk meningkatkan kualitas evaluasi akademik. Dengan adanya AI, dunia pendidikan dihadapkan pada peluang besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efisien.

Namun, di samping manfaat yang ditawarkan, penerapan AI dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur teknologi di beberapa daerah, kurangnya literasi digital di kalangan pendidik dan siswa, serta isu privasi dan keamanan data. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam mengenai bagaimana AI dapat dioptimalkan dalam dunia pendidikan agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas tanpa mengesampingkan tantangan yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

1.     Bagaimana AI dapat berperan dalam transformasi pendidikan?

2.     Apa saja manfaat dan tantangan implementasi AI dalam dunia pendidikan?

3.     Bagaimana prospek penggunaan AI dalam pendidikan di masa depan?

1.3 Tujuan Penelitian

1.     Dapat menganalisis peran AI dalam transformasi pendidikan.

2.     Dapat menjelaskan manfaat dan tantangan dalam penerapan AI di dunia pendidikan.

3.     Dapat meninjau prospek dan arah pengembangan AI dalam pendidikan ke depan



BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Definisi Kecerdasan Buatan (AI)

Kecerdasan Buatan adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pemrosesan bahasa alami, pembelajaran mesin, dan pengenalan pola (Russell & Norvig, 2021). Dalam konteks pendidikan, AI digunakan untuk membantu proses belajar-mengajar, administrasi, dan asesmen siswa.

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) adalah bidang ilmu komputer yang berfokus pada pembuatan sistem atau mesin yang dapat melakukan tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, penalaran, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

AI dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1.     AI Lemah (Weak AI) → AI yang dirancang untuk tugas spesifik (contoh: Siri, Google Assistant).

2.     AI Kuat (Strong AI) → AI yang memiliki kemampuan berpikir dan memahami layaknya manusia.

3.     Super AI → AI yang melebihi kecerdasan manusia (masih bersifat teoritis). (Mitchell, M. 2019)

 

2.2 Teknologi AI dalam Pendidikan

1.     Chatbot Pembelajaran – AI digunakan dalam chatbot untuk menjawab pertanyaan siswa secara otomatis dan membantu dalam pemahaman materi (Luckin, 2018).

2.     Sistem Pembelajaran Adaptif – AI mampu menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa (Russell & Norvig, 2021).

3.     Analisis Big Data dalam Pendidikan – AI membantu institusi pendidikan dalam menganalisis data akademik untuk meningkatkan kualitas pengajaran (Luckin, 2018).

4.     Asisten Virtual – AI diterapkan dalam bentuk asisten virtual seperti Google Assistant atau Siri untuk membantu siswa dalam mengakses informasi pendidikan dengan cepat (Russell & Norvig, 2021).

 

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Manfaat AI dalam Pendidikan

1.     Personalisasi Pembelajaran
 AI dapat menyesuaikan metode pengajaran sesuai dengan kebutuhan setiap siswa, memungkinkan pengalaman belajar yang lebih efektif dan efisien. Dengan teknologi machine learning, sistem dapat menganalisis pola belajar siswa dan memberikan rekomendasi materi yang sesuai. AI juga memungkinkan pembuatan kurikulum yang lebih fleksibel, sesuai dengan minat dan kemampuan individu.

2.     Efisiensi Administrasi Sekolah
 AI dapat membantu mengelola data siswa, jadwal pelajaran, dan sistem evaluasi secara lebih efektif . Administrasi sekolah menjadi lebih terorganisir dengan adanya sistem otomatisasi pengelolaan data akademik. Selain itu, AI juga dapat membantu dalam pengelolaan absensi dan pemantauan performa akademik siswa secara real-time. (Journal of Artificial Intelligence Research. (n.d.))

3.     Akses Pendidikan yang Lebih Luas
 AI memungkinkan pembelajaran jarak jauh yang lebih interaktif dan efektif, menjangkau siswa di daerah terpencil yang sebelumnya sulit mendapatkan akses pendidikan berkualitas (Luckin, 2018; Selwyn, 2020). Dengan fitur terjemahan otomatis dan teknologi pengenalan suara, AI juga dapat membantu siswa dengan keterbatasan bahasa atau disabilitas untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik.

4.     Peningkatan Kualitas Evaluasi
AI dapat membantu dalam pengoreksian tugas dan ujian secara otomatis, mengurangi beban kerja guru (Russell & Norvig, 2021; Holmes et al., 2022). AI juga dapat memberikan umpan balik secara instan kepada siswa dan guru mengenai hasil pembelajaran siswa.

5.     Peningkatan Interaksi dan Keterlibatan Siswa
AI mendukung metode pembelajaran berbasis gamifikasi dan simulasi interaktif yang dapat meningkatkan motivasi serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Selwyn, 2020). Dengan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), AI dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih menarik dan imersif bagi siswa dan pelajar.

6.     Pembelajaran Mandiri

Setiap orang tua perlu melakukan screening terhadap minat dan bakat yang dimiliki setiap anak. kita tahu, bahwa setiap anak memiliki keistimewaan. jika keterampilan kerja yang diinginkan oleh orang tua diajarkan pada usia muda, anak-anak dapat terus mengembangkannya selama masa belajar mereka di sekolah. salah satu keterampilan yang dapat diajarkan sejak dini adalah kontrol dan pemantauan terhadap pembelajaran mereka sendiri. hal ini juga dikenal dengan istilah pembelajaran mandiri (Zimmerman, 1990). sebuah sistem yang memungkinkan pelajar untuk proaktif mengubah kemampuan mental menjadi keterampilan akademik melalui pemikiran, perasaan, dan perbuatan yang membantu mereka mencapai tujuan.

7.     Penghubung Antara Siswa dan Guru
untuk memanfaatkan dukungan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) secara maksimal.

Pertama, siswa dan guru harus mampu beradaptasi dengan situasi dan tugas baru, karena perubahan sosial semakin sering terjadi di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Semakin banyak alat digital akan dibawa ke ruang kelas, dan guru serta siswa perlu berkolaborasi saat mereka mencari cara untuk menggunakannya secara efektif. 

Kedua, pelajar dan guru perlu berkolaborasi secara produktif dan mahir dengan manusia dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Saat siswa bekerja dengan teknologi dalam kelompok, interaksi sosial yang positif dan keterampilan pengaturan seperti perencanaan dan pemantauan adalah kunci pembelajaran (Isohätälä, 2020).

Ketiga, menurut Zulkifli (2006) siswa membutuhkan dukungan sosio-emosional untuk mengatasi masalah yang menantang. disini muncul peran penting orang tua dan keluarga dalam memberikan dukungan itu untuk membantu siswa memahami dan mengelola keadaan emosi dan motivasi mereka sendiri. Tidak kalah penting, siswa perlu  membuat adaptasi skala kecil dalam rangka mewujudkan progres yang nyata (Sobocinski, dkk. 2022).

 

3.2 Tantangan Implementasi AI dalam Pendidikan

1.     Keterbatasan Infrastruktur Teknologi
Salah satu tantangan utama dalam penerapan AI di dunia pendidikan adalah keterbatasan infrastruktur teknologi, terutama di daerah terpencil. Banyak sekolah tidak memiliki perangkat keras yang cukup seperti komputer dengan spesifikasi tinggi, akses internet yang stabil, serta daya listrik yang andal untuk mendukung sistem AI  Selain itu, biaya untuk mengimplementasikan AI dalam skala besar cukup tinggi, sehingga banyak institusi pendidikan yang kesulitan mengalokasikan dana untuk investasi dalam teknologi ini (Holmes et al., 2022).

2.     Kurangnya Literasi Digital
Penggunaan AI dalam pendidikan memerlukan tingkat literasi digital yang memadai baik dari siswa maupun tenaga pengajar. Namun, banyak guru dan tenaga kependidikan masih mengalami kesulitan dalam memahami dan mengoperasikan sistem berbasis AI (Russell & Norvig, 2021). Diperlukan pelatihan intensif serta program pengembangan keterampilan digital agar tenaga pendidik dapat mengintegrasikan AI ke dalam metode pengajaran secara efektif.

3.     Isu Keamanan dan Privasi Data
Implementasi AI dalam pendidikan sering kali melibatkan pengumpulan dan analisis data siswa, termasuk informasi akademik, kebiasaan belajar, dan data pribadi lainnya. Jika tidak dikelola dengan baik, data ini dapat menjadi sasaran penyalahgunaan atau kebocoran yang berpotensi merugikan siswa maupun institusi pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan regulasi ketat serta sistem keamanan siber yang andal untuk melindungi data siswa.

4.     Ketergantungan terhadap Teknologi
Meskipun AI memberikan banyak manfaat, ketergantungan yang berlebihan pada teknologi ini dapat menurunkan interaksi sosial serta menghambat kemampuan berpikir kritis siswa. Dengan sistem otomatisasi yang menggantikan beberapa peran guru, ada kekhawatiran bahwa pembelajaran menjadi kurang humanis dan kehilangan nilai-nilai interaksi interpersonal yang esensial dalam pendidikan (Selwyn, 2020). Oleh karena itu, perlu adanya keseimbangan dalam penggunaan AI agar tetap memperhatikan aspek sosial dan emosional dalam pembelajaran.

5.     Kesenjangan Akses Teknologi
Implementasi AI juga berisiko memperdalam kesenjangan pendidikan antara sekolah di daerah perkotaan dan pedesaan. Sekolah yang memiliki sumber daya lebih baik cenderung lebih cepat dalam mengadopsi teknologi AI dibandingkan dengan sekolah yang memiliki keterbatasan anggaran dan infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintah dan pemangku kebijakan harus berupaya memastikan bahwa teknologi AI dapat diakses secara merata dan tidak hanya menguntungkan kelompok tertentu.

6.     Kekhawatiran Etika dalam Penggunaan AI
Penggunaan AI dalam pendidikan juga menimbulkan perdebatan etis, terutama terkait dengan bias algoritma yang dapat memengaruhi evaluasi siswa secara tidak adil (Russell & Norvig, 2021). Jika AI dirancang dengan dataset yang tidak inklusif, sistem dapat menghasilkan keputusan yang diskriminatif terhadap kelompok tertentu. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat dalam pengembangan AI agar dapat digunakan secara adil dan etis di lingkungan pendidikan.

 

3.3 Prospek Penggunaan AI dalam Pendidikan di Masa Depan

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital dan meningkatnya kebutuhan akan sistem pembelajaran yang lebih adaptif dan efisien. Di masa depan, AI diperkirakan akan semakin terintegrasi dalam berbagai aspek pendidikan, mulai dari metode pengajaran hingga administrasi sekolah. Berikut adalah beberapa prospek utama penggunaan AI dalam pendidikan di masa depan.

Menurut Priten Shah (2023: 32), pendidikan masa kini dan masa depan seharusnya tak didesain untuk menciptakan ”generator”, tetapi untuk melahirkan ”evaluator”. Generator memiliki keterampilan menghasilkan sesuatu, yang dalam tahap tertentu kini sudah bisa diganti oleh teknologi AI. Evaluator memiliki keterampilan untuk menilai sesuatu secara tepat.

Untuk memiliki keterampilan ini, perlu sejumlah keterampilan lain, seperti keterampilan berpikir kritis dan analitis.

1. Personalisasi Pembelajaran yang Lebih Canggih

Di masa depan, AI akan semakin mampu mengadaptasi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Dengan analisis big data dan teknologi deep learning, sistem AI dapat menilai gaya belajar, kelemahan, dan kekuatan siswa untuk memberikan materi yang lebih relevan dan efektif (Luckin, 2018). Teknologi seperti intelligent tutoring systems (ITS) akan semakin berkembang, memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih personal dan mendalam.

2. Penggunaan Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) dalam Pembelajaran

AI akan semakin berintegrasi dengan teknologi VR dan AR untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif dan imersif. Siswa dapat belajar melalui simulasi dunia nyata yang dikendalikan oleh AI, seperti eksplorasi laboratorium virtual atau simulasi sejarah interaktif (Selwyn, 2020). Dengan cara ini, AI dapat meningkatkan pemahaman konseptual dan pengalaman belajar yang lebih mendalam.

3. Otomatisasi Administrasi Sekolah yang Lebih Efisien

AI di masa depan akan semakin mempermudah pengelolaan administrasi pendidikan, termasuk pengolahan data siswa, penjadwalan kelas, serta evaluasi akademik secara otomatis (Russell & Norvig, 2021). Dengan penerapan AI berbasis cloud, sekolah dan universitas dapat mengelola data lebih efisien, mengurangi beban kerja administratif tenaga pengajar, dan meningkatkan efisiensi operasional.

4. Peningkatan Evaluasi dan Penilaian Otomatis

Sistem AI akan semakin mampu mengevaluasi tugas dan ujian dengan lebih akurat dan cepat. Algoritma AI dapat digunakan untuk menilai esai, menganalisis jawaban terbuka, serta memberikan umpan balik secara langsung kepada siswa (Holmes et al., 2022). Hal ini memungkinkan tenaga pengajar untuk lebih fokus pada aspek pembelajaran yang lebih strategis, seperti bimbingan individu dan pengembangan kurikulum.

5. Peningkatan Akses Pendidikan yang Lebih Luas

Di masa depan, AI akan memungkinkan akses pendidikan yang lebih inklusif, terutama bagi daerah terpencil atau negara berkembang yang memiliki keterbatasan infrastruktur Pendidikan. Dengan teknologi AI yang mendukung adaptive learning, siswa dapat mengakses pendidikan berkualitas tanpa harus bergantung pada keberadaan tenaga pengajar di lokasi fisik. Hal ini akan membuka peluang bagi lebih banyak individu untuk mendapatkan pendidikan yang setara.

6. Kolaborasi AI dan Guru sebagai Mitra Pengajar

Meskipun AI akan memainkan peran besar dalam pendidikan, keberadaan guru tetap sangat penting. Di masa depan, AI akan bertindak sebagai co-teacher, memberikan dukungan dalam mengidentifikasi kebutuhan siswa dan membantu guru dalam proses pengajaran. Dengan demikian, guru dapat lebih fokus pada aspek-aspek pendidikan yang membutuhkan interaksi manusia, seperti pembinaan karakter dan pengembangan keterampilan sosial siswa.

7. Penggunaan AI untuk Memprediksi Tren Pendidikan

Dengan analisis prediktif berbasis AI, lembaga pendidikan dapat mengidentifikasi tren belajar, mendeteksi kemungkinan siswa mengalami kesulitan akademik, serta merancang intervensi yang lebih tepat sasaran (Holmes et al., 2022). Teknologi ini akan membantu pengambilan keputusan yang lebih akurat dalam pengembangan kebijakan pendidikan.



BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah dilakukan dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan buatan (AI) memiliki peran yang sangat signifikan dalam transformasi pendidikan di era digital. AI mampu memberikan berbagai manfaat, seperti personalisasi pembelajaran, peningkatan efisiensi administrasi, akses pendidikan yang lebih luas, serta peningkatan kualitas evaluasi akademik. Dengan teknologi seperti sistem pembelajaran adaptif, chatbot pembelajaran, dan analisis big data, AI dapat membantu meningkatkan efektivitas serta efisiensi sistem pendidikan secara keseluruhan.

Namun, di samping manfaat yang ditawarkan, penerapan AI dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan. Beberapa tantangan utama meliputi keterbatasan infrastruktur teknologi, kurangnya literasi digital di kalangan tenaga pendidik dan siswa, isu keamanan serta privasi data, serta risiko ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi tantangan tersebut agar pemanfaatan AI dalam pendidikan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

Prospek penggunaan AI dalam pendidikan di masa depan sangat menjanjikan. Dengan semakin berkembangnya teknologi, AI dapat mendukung pembelajaran yang lebih interaktif melalui Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR), memfasilitasi otomatisasi dalam administrasi pendidikan, serta membantu prediksi tren pendidikan untuk meningkatkan efektivitas pengajaran. Kolaborasi antara AI dan tenaga pendidik juga akan menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih inovatif dan inklusif.

4.2 Saran

Agar penerapan AI dalam pendidikan dapat berjalan dengan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1.     Peningkatan Infrastruktur Teknologi
Pemerintah dan institusi pendidikan perlu meningkatkan akses terhadap perangkat AI, internet, serta sistem pendukung lainnya, terutama di daerah terpencil. Investasi dalam infrastruktur digital menjadi hal yang krusial untuk pemerataan pendidikan berbasis teknologi.

2.     Peningkatan Literasi Digital bagi Guru dan Siswa
Pelatihan intensif mengenai penggunaan AI dalam pendidikan harus diberikan kepada tenaga pendidik dan siswa agar mereka dapat mengoptimalkan teknologi ini dengan bijak. Kurikulum berbasis AI juga dapat diperkenalkan dalam sistem pendidikan untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam.

3.     Regulasi yang Ketat dalam Perlindungan Data
Diperlukan kebijakan dan regulasi yang jelas terkait perlindungan data siswa serta etika penggunaan AI dalam pendidikan. Lembaga pendidikan harus memastikan bahwa sistem berbasis AI yang digunakan aman, transparan, dan tidak melanggar privasi individu.

4.     Mendorong Kolaborasi antara AI dan Manusia
AI sebaiknya tidak digunakan sebagai pengganti tenaga pengajar, tetapi sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas pengajaran. Interaksi sosial dan emosional dalam pendidikan tetap harus menjadi fokus utama dalam proses pembelajaran.

5.     Penelitian dan Pengembangan Berkelanjutan
Institusi pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta perlu terus melakukan penelitian serta inovasi dalam pengembangan AI di bidang pendidikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa AI terus berkembang dengan cara yang mendukung kebutuhan pendidikan secara global.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Holmes, W., Bialik, M., & Fadel, C. (2022). Artificial Intelligence in Education: Promises and Implications for Teaching and Learning. Cambridge University Press.

Luckin, R. (2018). Machine Learning and Human Intelligence: The Future of Education for the 21st Century. UCL Institute of Education Press.

Russell, S., & Norvig, P. (2021). Artificial Intelligence: A Modern Approach (4th ed.). Pearson.

Selwyn, N. (2020). Should Robots Replace Teachers? AI and the Future of Education. Polity Press.

Mitchell, M. (2019). Artificial Intelligence: A Guide for Thinking Humans. Farrar, Straus and Giroux.

"Journal of Artificial Intelligence Research." JAIR, www.jair.org. Accessed [26 Maret 2025].

Isohätälä, J., Näykki, P., & Järvelä, S. (2020). Convergences Of Joint, Positive Interactions And Regulation In Collaborative Learning. Small Group Research, 51(2), 229-264.

Zimmerman, B. J., And Schunk, D. H. (2011). Handbook Of Self-Regulation Of Learning And Performance. New York, Ny: Routledge.

Sobocinski, M., Malmberg, J., & Järvelä, S. (2022). Exploring Adaptation In Socially-Shared Regulation Of Learning Using Video And Heart Rate Data. Technology, Knowledge And Learning, 27(2), 385-404.

BINUS University. (2022, Agustus 26). Tantangan dalam pengembangan teknologi artificial intelligence di Indonesia. BINUS University. https://binus.ac.id/malang/2022/08/tantangan-dalam-pengembangan-teknologi-artificial-intelligence-di-indonesia/

Murtiningsih, S. (2024, 1 Mei). AI dan Masa Depan Pendidikan. Kompas.id.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kuliah vs. Skill: Mana yang Lebih Penting di Dunia Kerja?

Passion Itu Dikejar atau Dibentuk? Yuk, Kita Ngobrolin!